Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net

17 April 2008

Tuaian di dalam Klas Penginjilan

Hari ini aku melihat pekerjaan Tuhan dalam pemuridannya.
Sudah beberapa kali aku ikut klas penginjilan, dimana kami diajari bagaimana cara dan prinsip2 dasar penginjilan. Di akhir sesi klas, kami diminta untuk simulasi penginjilan. Hal yang biasanya malas diikuti oleh murid2 baru. Karena pikir kami, di lapangan tentu akan sangat berbeda dengan simulasi yang "korbannya" adalah teman2 sendiri.

Namun hari ini kami dikejutkan oleh kenyataan: Dalam suatu group simulasi (kebetulan aku ada dalam group ini), terjadi pembicaraan yang rada2 aneh menurutku. Dalam simulasi biasanya satu orang berpraktek sebagai penyampai injil, dan satunya lagi harus berpura2 sebagai orang yang belum mengenal Kristus. Tapi setelah di simak, kok yang berperan sebagai "korban" malah seperti sedang kesaksian tentang hidupnya. Dan itu bukan rekayasa atau drama. Mentor kami kebetulan (harusnya bukan kebetulan, tapi Tuhan telah atur semua) ikut menyimak dan kemudian ikut nimbrung diantara dua orang yang sedang simulasi ini.

Sungguh diluar dugaan kami semua, bahwa ternyata salah satu peserta klas penginjilan adalah seorang yang belum menerima Kristus dalam hidupnya. Mendengar ceritanya, bisa kami simpulkan bahwa masih ada keraguan dalam hatinya tentang siapakah Kristus bagi dirinya. (fiuh.. ambil nafas dulu). Setelah diberi dasar2 iman Kristen dan pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus secara benar, beliau di tantang untuk menerima Kristus dalam hatinya, dan beliau ini bersedia. Sesuai yang di ajarkan dalam klas penginjilan, bila ada satu orang sedang menginjili, maka yang lain harus bertekun dalam doa. Sungguh, saat itu adalah saat2 mendebarkan. Dalam hatiku aku melantunkan puji-pujian kepada Tuhan, bahwa Tuhan telah undang beliau ini langsung kepada master yang mengajar kami bagaimana injil harus diberitakan. Saya bersyukur, mungkin Tuhan pilih dia untuk maksud Allah yang besar bagi sukunya (dari suku dayak mungkin, Kalimantan). Kami hari ini benar2 dilatih Tuhan untuk belajar menyampaikan injil dengan sungguh2, tidak cengengesan, sekalipun itu hanya simulasi. Bahwa dalam klas penginjilan pun bisa menjadi ladang tuaian yang riil bagi kita. Halleluya...

16 April 2008

Kebohongan Foto Hantu



Jika Anda tahu betapa mudahnya program photoshop melakukan hal ini. Anda tidak akan heran dan mudah percaya kepada foto2 hantu yang beredar di masyarakat.

Persiapkan Lahan Sebelum Menabur Benih

Lukas 8:5-8
"Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"

Pernah berpikir untuk mengolah lahan dahulu sebelim menabur benih?
Ada beberapa orang yang kurang setuju kepada pengajar yang menggunakan permainan emosi dalam pengajarannya. Misalnya seperti acara di api unggun: dimana para hadirin di ajak untuk merenungi segala perbuatan masa lalu yang buruk di mata Tuhan. Dan banyak, bahkan seluruhnya menangis-nangis dengan berurai air mata.
Namun jika itu kita renungkan, itu seperti seorang petani yang mencangkul tanah, menghancurkan keping-keping dari permukaan tanah yang keras, di siram dengan air, baru kemudian benih ditaburkan.

Firman Tuhan mengajarkan kepada kita, tanah yang subur bisa berbuah seratus kali lipat. Kita telah dianugerahi lidah yang tajam seperti ujung cangkul. Pergunakanlah itu untuk mempersiapkan lahan yang akan kita taburi benih. untuk melembutkan hati yang keras, supaya benih bisa tertanam dan tidak dimakan burung. untuk menyingkirkan batu2 yang tercampur dalam tanah. Segala ganjalan dalam hati, dendam, dan iri hati. Mengobati segala kepahitan hidup, mencabuti semak berduri dan meluruskan lahan bagi Firman Tuhan. Maka kita bisa berharap, benih yang kita tabur sudah berada di lahan yang siap.

Kemudian serahkan semuanya itu kepada Tuhan, karena Dialah yang berkuasa untuk menumbuhkan benih itu (yang ini adalah bagian Tuhan). tinggal kita sesekali menjenguk, menyirami, dan terus menjaga agar semar berduri tidak tumbuh lagi dan mengalahkan pertumbuhannya.

Kalau masih kurang jelas, pergilah ke ladang dan perhatikan bagaimana petani menggarap lahannya :-) Belajarlah kepadanya.

Semoga Tuhan Yesus memberkati pelayanan kita semua.

15 April 2008

Peperangan Sebelum Tidur

Ayub 4:12-16
Suatu perkataan telah disampaikan kepadaku dengan diam-diam
dan telingaku menangkap bisikannya,

waktu bermenung oleh sebab khayal malam,
ketika tidur nyenyak menghinggapi orang.

Aku terkejut dan gentar, sehingga tulang-tulangku gemetar.
Suatu roh melewati aku, tegaklah bulu romaku.
Ia berhenti, tetapi rupanya tidak dapat kukenal...

Ini adalah cuplikan kesaksian Ayub tatkala Tuhan hadir dalam renungan malamnya.

Beberapa hari lalu saya mendengar kotbah di radio, tentang seorang hamba Tuhan yang mendapat pewahyuan bahwa: Hari-hari akhir ini Setan sedang giat menyerang anak2 manusia dengan mempengaruhi pikiran tatkala kita sedang tidur. Mungkin Setan meniru cara Tuhan menghampiri manusia. Seperti Mazmur 16:7 berkata:"Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku. " Bahkan dalam Mazmur 127:2 tertulis:"Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur."

Tapi mengapa sekarang Setan memakai waktu tidur kita untuk memerangi kita?
Yah, inilah peperangan. Lawan pasti mencari saat-saat lengah kita. Oleh sebab itu, kita harus terus berjaga2. Hamba Tuhan yang disebut dalam awal tulisan ini berpesan. Supaya kita melakukan puji-pujian sebelum tidur, supaya kemuliaan Tuhan melingkupi kita. Supaya janji-janji Tuhan yang akan mencurahkan berkatNya kepada kita pada waktu tidur tetap terpatri dalam diri kita. Supaya kita tidak dapat diserang pada waktu kita tidur, karena Allah yang menjaga kita. Tetaplah berjaga-jaga, karena iblis musuhmu berkeliling mencari orang yang dapat ditelannya.

Akui Dosamu Sebagai MUSUH

I Yohanes 1:9
"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."

Pagi ini baru saja mendengar penjelasan dari pendeta Daud Tonny, tentang mengakui dosa kita dihadapan Allah.

Yang membuat kita susah terlepas dari dosa adalah karena kita belum mau menganggap dosa kita sebagai musuh. Seringkali kita masih menganggap dosa itu sebagai teman kita, kekasih kita, kesukaan hati kita. Seperti misalnya dosa percabulan, kerakusan, kenajisan, banci. Kita menikmati semuanya itu, mencari segala dalih untuk bisa membenarkan perbuatan kita.

Selama kita belum bisa mengakui semua itu sebagai musuh kita. Tuhan tidak akan mau melepaskan kita dari "teman-teman" kita, Ia hanya akan melepaskan kita dari "musuh-musuh" kita.

Untuk itu, marilah....
Akuilah segala dosa kita sebagai musuh. Maka Ia akan setia dan adil, dan Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

CIBFest 2008 Winner - Rocketers CIBFest 2008 Banner A Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net bumi terkini