Dunia ini mulai membusuk, bisa dilihat dari degradasi moral yang terus terjadi. Orang tua membunuh anak, atau anak membunuh orang tuanya. Kejahatan tidak lagi terjadi di luar rumah, tapi justru terjadi di keluarga. "Seisi rumahnya akan menjadi musuhnya" demikian penggalan ayat Alkitab, walau ayat ini dimaksudkan kepada seseorang yang taat dan setia kepada Injil, justru akan dimusuhi oleh seiisi rumahnya. Ironis bukan? Tapi sepertinya hal ini belum banyak terjadi di keluarga kita ya? atau jangan2 karena kita tidak termasuk yang setia kepada Injil? hehe
Berpindah kepada lingkungan disekitar kita. Lingkungan kerja, sekolah, atau tempat hangout? Bagaimana cara bercanda kita? apa yang kita perguncingkan? Sudahkah kita menjadi garam yang bersifat mencegah pembusukan moral lingkungan kita? Atau malah menjadi terasi yang seolah membuat perbincangan semakin nikmat hingga terlena dan lupa akan proses pembusukan di hati kita?
26 Juli 2010
23 Juli 2010
Investasi Model Sorga
Aku suka ayat tentang perumpamaan talenta. Terutama ayat ini: Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. (Matius 25:27)
Seringkali talenta ini diartikan sebagai bakat. Tapi aku sering berpikir mungkinkah yang dimaksud di sini adalah berita Injil? Tiap ayat Injil yang kita terima adalah anugerah besar yg tidak semua orang mendapatkannya. Berita Injil adalah sesuatu yang dicari banyak orang, dan yang tidak mungkin orang bisa menemukannya kalau bukan pemberian dari sang empunya Injil yaitu Yesus sendiri.
Memberitakan Injil adalah tugas utama bagi yang sudah menerimanya. Tapi kita juga tahu, tidak semua orang pintar dalam berbicara. Di ayat tersebut di atas terbersit saran, kalau tidak pintar ya nitiplah sama yang pintar atau yang bisa menyebarkan ke banyak orang.
Apa yang sudah aku lakukan berkenaan dengan ayat tersebut? Apa aku sudah melaksanakan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari? Semoga sudah. Dengan cara apa? Menulis di blog ini hehehe..... Nitip di sebarin ya....
Seringkali talenta ini diartikan sebagai bakat. Tapi aku sering berpikir mungkinkah yang dimaksud di sini adalah berita Injil? Tiap ayat Injil yang kita terima adalah anugerah besar yg tidak semua orang mendapatkannya. Berita Injil adalah sesuatu yang dicari banyak orang, dan yang tidak mungkin orang bisa menemukannya kalau bukan pemberian dari sang empunya Injil yaitu Yesus sendiri.
Memberitakan Injil adalah tugas utama bagi yang sudah menerimanya. Tapi kita juga tahu, tidak semua orang pintar dalam berbicara. Di ayat tersebut di atas terbersit saran, kalau tidak pintar ya nitiplah sama yang pintar atau yang bisa menyebarkan ke banyak orang.
Apa yang sudah aku lakukan berkenaan dengan ayat tersebut? Apa aku sudah melaksanakan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari? Semoga sudah. Dengan cara apa? Menulis di blog ini hehehe..... Nitip di sebarin ya....
Langganan:
Postingan (Atom)