Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net

23 Desember 2008

Harta ini Punya Siapa?



Sumber gambar: Kios online

Doa Persembahan:
"Bapa, inilah sebagian kecil persembahan kami yang berasal daripadaMu . Dan semua harta kamipun sebenarnya adalah kepunyaanMu..."

Pengakuan yang bagus ya..

Pernahkah kita berpikir tentang Tuhan,
(pemilik harta kita) ketika kita hendak membelanjakan uang?
Benarkah kita mengakui kepemilikanNya terhadap harta kita?
Masihkah kita tunduk kepada keinginan daging :
- keinginan mata
- keinginan lidah
- keinginan perut
atau kepuasan batin semata?

________________________
disarikan dari kotbah minggu Ev.Diana Rut, GRII Karawaci 21 Des 2008

12 Desember 2008

Mungkinkah Orang Pilihan Terhilang?


Sumber gambar: BBC Indonesia

Siapa tuh murid2 yang terpangkas? Aku? Kamu? Dia?
Mungkinkah orang pilihan terhilang selamanya?

Orang pilihan tidak mungkin terhilang,
sebab siapakah yang mampu merebut
dari tangan yang maha Kuasa?
Segala rencanaNya pasti berhasil..

bersambung...

Puasa Sejati, Memang Bikin Bangga


Sumber gambar: BBC Indonesia

Berpuasa yang Kukehendaki,
ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman,
dan melepas tali-tali kuk,
supaya engkau memerdekakan orang teraniaya
dan mematahkan setiap kuk,
supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar
dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah,
dan apabila engkau melihat orang telanjang,
supaya engkau memberi dia pakaian
dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!


Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu
dan tidak menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,
apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar
apa yang kauinginkan sendiri
dan memuaskan hati orang yang tertindas.

Engkau akan disebut "yang memperbaiki tembok yang tembus",
"yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni".
________________________________________
Yesaya 58:6-10

04 Desember 2008

Apa itu Dilahirkan Kembali?


Sumber gambar: garden web

Mungkinkah pohon mangga berbuah durian?
Apa yang bisa dilakukan pohon mangga agar berbuah durian?

Tidak ada!

Pohon mangga hanya bisa berbuah durian,
jika dia dilahirkan kembali sebagai pohon durian hehe..

Manusia keturunan Adam, dilahirkan dalam dosa Adam.
Apapun yang diperbuatnya, buahnya tetap cemar dihadapan Allah.
Hanya Yesus satu2 manusia yang bukan keturunan Adam.
Karena tidak dilahirkan dari benih laki-laki.
Hanya Dialah yang bisa menghasilkan buah perbuatan baik.
Dan hanya oleh Dialah dosa bisa ditebus.
Hanya kain bersih yang bisa membersihkan dengan tuntas.
Hendaklah yang bertelinga, mendengar perkataan ini.

Ilustrasi:
Suatu hari, jalan rusak yang biasa aku lewati
terlihat rata karena ada yang berbaik hati menguruk jalan itu.
Orang itu baik bukan?
Tapi ketika aku lewat setelah hari hujan lebat,
jalan itu jadi kubangan lumpur karena yang dipakai uruk
ternyata adalah tanah bukan pasir atau puing batu.
Motor jadi makin sulit lewat karena lumpur tebal itu.
Sekarang, apa penilaian orang terhadap orang baik itu?

Benarlah, bahwa perbuatan yang dianggap baik oleh manusia,
belum tentu benar dan berkenan kepada Allah.
Jadi tidak mungkin perbuatan baik manusia bisa menyelamatkan.

01 Desember 2008

Lowongan: Sebagai Penjawab Doa

Apa kita bisa jadi penjawab doa?
Doa: Tuhan, biarlah ibadah minggu semakin banyak yang datang,
Kita: Lebih giatlah mewartakan injil, minimal rajin ke gereja.

Doa: Tuhan, berilah aku kesehatan.
Kita: Berolahraga, makanan sehat, tidur teratur, hindari stress.

to be contiues...
Dari renungan doa pagi pak Yan, 29 nop 2008

28 November 2008

Jadi, Siapakah Yesus?


christmas card

Sebab seorang anak telah lahir untuk kita.
Seorang putera telah diberikan untuk kita;
Lambang pemerintahan ada di atas bahunya,
dan namanya disebutkan orang:
- Penasihat Ajaib
- Allah yang perkasa
- Bapa yang kekal
- Raja Damai

Yesaya 9:5

17 November 2008

Membayangkan Suasana Sorga


gambar: kleinedingen

Jika Tuhan ikut merasakan penderitaan anak2 manusia di dunia ini,

kira2 bagaimana ya suasana hati Tuhan tiap harinya?

Apa air mata yang di hapus itu hanya terjadi setelah dunia ini berakhir?

Tapi Tuhan itu raja damai, dan damai itu bersumber dari dalam diriNya.
Jadi bukan tergantung dari keadaan diluar diriNya...

10 November 2008

Kematian Tribomer?



Apa yang ada dalam pikiranku?

Apa berita Injil pernah disampaikan kepada dia?
Apa orang Kristen ikut bersukacita dengan kematiannya?
Apa kita memaafkan kesalahannya?

Jika satu orang lagi menjadi penghuni neraka. Apakah kita tidak akan dituntut karena tidak menyampaikan berita injil kepadanya?

22 September 2008

Empat Cara Tuhan Menciptakan Manusia

Ini sudah lama aku dengar di gereja, ternyata belum aku bagi di sini ya...

Tuhan menciptakan manusia dengan cara:

1. Adam: dibuat tidak dari laki-laki, tidak juga dari perempuan.
2. Hawa: dibuat dari laki-laki(L) yaitu diambil dari rusuk.
3. Kita: dibuat dari laki-laki(L) dan perempuan(P), yaitu ayah dan ibu.
4. Yesus: dibuat dari perempuan(P), tanpa laki-laki.

Itulah kenapa nubuat Tuhan berbunyi: Keturunan dari perempuan akan meremukkan kepala ular. Karena Yesus tidak lahir dari benih laki-laki. Bukan keturunan Adam. Jadi tidak mewarisi dosa Adam. Hanya yang tidak mewarisi dosa Adamlah yang mampu menebus dosa keturunan dari Adam.

Perekrutan Pekerja



Begitu banyak yang mengangkat tangan untuk menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan. Inilah karyawan-karyawan baru yang akan menjadi penuai.

Oleh2 yang aku dapat dari 3 hari acara, justru aku dapat dari sesi tanya jawab:

Bagaimanakah orang-orang yang lahir sebelum Yesus diselamatkan?
Jawabannya:
- Kita yang lahir jauh setelah Yesus, diselamatkan oleh karena iman kita menoleh kebelakang, kepada peristiwa penyaliban dan kebangkitan Yesus.
- Mereka yang lahir jauh sebelum Yesus, diselamatkan oleh iman yang memandang ke depan. Yaitu kepada janji akan datangnya juru selamat. Dimana Janji ini sudah dinubuatkan sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa.
- Yesus berada di tengah (pusat) dari seluruh peradaban manusia. Dari awal manusia jatuh dalam dosa sampai kepada kesudahannya.

18 September 2008

Belajar dari Yang Kita Percayai

Kepercayaan yang ada di masyarakat secara umum:
- Setan itu mempunyai kekuatan.
- Roh itu bisa memberi kekebalan, sakti, ampuh.
- Kesaktian memiliki pantangan.
- Mengorbankan orang lain untuk mendapatkannya.
- Setan peliharaan punya keinginan yang harus dipenuhi.
- Mau diperintah dengan syarat2 (ga enak dibelakangnya nih)
- (apalagi ya kok lupa heheh)

Bagaimana dengan Roh Kudus?
- Dia itu Allah 100%
- Kuasanya tidak tertandingi.
- Rela berkorban untuk kita.
- Ada di dalam kita.
- Tentu ada pantangan juga agar Roh Kudus berkenan tinggal di hati.
- Memiliki kehendak juga.
- Jangan sekali-kali memerintah Roh Kudus, kualat ntar...

16 September 2008

Tragis...Tragis...


Foto: SURYA/ABDUS SYUKUR
Warga yang sebagian besar para ibu berdesakan dan terinjak saat berebut zakat dari dermawan bernama H Saikhon di Gang Pepaya, Jalan dr Wahidin, Kelurahan Purutrejo, Purworejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Senin (15/9/2008).

Susah untuk berkomentar atas peristiwa di Pasuruan ini. Kemiskinan.... mungkin akar dari permasalahan ini.. Niat baikpun ternyata bisa berakibat fatal.. benarlah apa kata Firman Tuhan yang mengatakan: "kebaikan kita itu hanya seperti kain usang..."

10 September 2008

Seribu Rebah di Kiri, Selaksa Rebah di Kanan



Melihat foto di atas kok jadi ingat ayat seperti pada judul itu ya. Bayangkan, badai tropis hilir mudik di sekitar wilayah Indonesia. Tapi tak satupun yang melintas di atas langit negara kita. Kok bisa begitu ya? Ada apa dengan negeri ini?

sumber : marylandweather

02 September 2008

Orang Dunia lebih Alim?

Mengapa banyak orang baik, sekalipun dia belum mengenal Tuhan?
Itu karena ada anugerah umum, yaitu semua hal yang menghalangi orang untuk berbuat jahat. Antara lain:
- Hukum
- Adat istiadat
- Negara/pemerintah yang menjamin berlakunya hukum
- Hati nurani
- Agama
Lalu apakah itu anugerah khusus?
Yaitu mengetahui bahwa dosanya sudah ditebus diatas kayu salib oleh Yesus Kristus. Dalam hidupnya berusaha menjaga kekudusan, karena menyadari betapa mahalnya darah yang telah menebusnya.
Lalu mengapa tetap berbuat noda?
Pengertian yang salah. Merasa lebih tinggi karena diangkat sebagai anak. Sekalipun sesungguhnya tidak ada yang layak sebagai anak.
Lalu..?
Yah...
Memang tidak semudah yang diucapkan ya, hehehe..

29 Agustus 2008

Kere dan Gelandangan Rohani Undang Sekalian

Kaget juga mendengar bahwa Institusi Besar diluar Kristen diundang juga ke KKR 2008. Mereka ini yang suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang (Matius 6:5)
Adalah mungkin, memang merekalah yang dimaksud Tuhan dalam Matius 22:8-9
Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.

Jikalau undangan KKR 2008 disampaikan kepada orang Kristen, sekolah Kristen, bahkan Gereja, dan ternyata ditolak. Kinilah saatnya kita membagikan undangan ini ke masjid dan mushola, karena masih banyak orang disana yang belum pernah mendengar kabar tentang injil...

28 Agustus 2008

Cicilan Kiamat Sudah Dimulai

Perjanjian Baru, Wahyu 8
7. Lalu malaikat yang pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.
8 Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah,
9 dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.
10 Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.
11 Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.
12 Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.
13 Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring: "Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya."



Foto: Aceh paska Tsunami

Ada apa sebenarnya dengan angka sepertiga ini? Apakah pengertian kita selama ini yang membayangkan kiamat serentak dan sekaligus adalah salah?

Jika ternyata kiamat dicicil seperti ini, artinya sebagian kiamat dan sebagian menyaksikan.
Jangan2 saat ini kiamat sudah berlangsung.

Coba kita flashback:
- Tsunami : korban +-150.000 meninggal
- Gempa Jogja : korban +-6.234 meninggal
- Badai Myanmar : korban +- 100.000 meninggal
- Tofan Fengshen : korban +- 800 meninggal/hilang
- Tofan yang sedang terjadi susul menyusul (seperti giliran saja)




Bagaimana dengan ring of fire yang kemarin didoakan di Jakarta?
Mungkin 1/3 manusia di dunia bakal jadi korban...
Indonesia,... hampir seluruh pulaunya bersinggungan dengan cincin ini.
Gempa silih berganti sudah terjadi (lihat: peta gempa terkini)
Waktunya tidak lama lagi.
Kenapa kita masih berdiam diri?
Sebelah Anda mungkin belum pernah mendengar tentang Yesus tuh...

12 Agustus 2008

Betapa Tegas & Seriusnya Berita Injil

"Camkanlah ini: Ingat dan catatlah tanggalnya, perkataan yang aku ucapkan pada hari ini, akan menjadi hakim atas kamu pada akhir jaman. Jadi bila kamu mendengar berita injil pada hari ini, jangan keraskan hatimu!"

Wekekeke...
Serius amat ya.
Tapi sebenarnya itu adalah kebenaran.
Berita Injil, sebaiknya memang dibagikan kepada semua orang.
Kalau-kalau orang itu adalah tercatat sebagai orang pilihan,
kalau tidak ya... setidaknya
berita Injil itu bisa menjadi hakim baginya pada akhir jaman,
karena barangsiapa menolak, ia sudah termasuk bagian dari orang-orang yang akan binasa.
Apakah mereka yang binasa ada diantara kita? Ataukah yang diantara kita itu termasuk orang pilihan? Cara mengetahuinya adalah, ceritakanlah injil kepadanya hehehe...

Siapa Hamba & Siapa Anak?

Seorang pendeta berkata: Sebenarnya semua orang kristen adalah hamba Tuhan. Soalnya kalau bukan hamba Tuhan hamba siapa? Hamba Setan? atau hamba dari hambanya Tuhan?

Hamba Tuhan, gelar yang dianggap tinggi dikalangan gereja, karena merujuk kepada gembala jemaat dari sebuah gereja. Kata hamba sendiri, secara harafiah adalah orang suruhan, budak, atau lebih kita kenal sebagai pembantu.

Kalau dipikir-pikir, jika ada sebuah gereja bisa berjalan dengan lancar: kebaktian lancar, masalah keuangan, perijinan, maintenant, semua tidak ada masalah. Siapa yang memikirkan itu semua? Siapa yang repot? Apakah jemaat yang beribadah tiap minggu cukup peduli akan itu semua? Jemaat tahunya datang, membawa persembahan, menyanyi, mendengar cerita (khotbah), ACnya dingin, kursinya nyaman, lantainya bersih, pelayannya ramah2 (hehe)... Jadi siapa sebenarnya hamba, dan siapa (anak dari) tuan?

Namun, nggak usah sewotlah, karena firman Tuhan sudah menyatakan: ... barangsiapa merendahkan diri... dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.

11 Agustus 2008

Kisah para Calon Misionaris


Suatu hari, di sudut sepi kota Jakarta:

Hari ini kami, mahasiswa SETIA, akhirnya diungsikan ke Bumi Perkemahan Cibubur. Sudah sepuluh hari kami diusir dari asrama dan kampus kami dan kami sudah tidak belajar lagi sama sekali. Pemerintah berjanji membawa kami kembali ke kampus dan asrama kami tetapi justrusekarang kami tinggal di tenda-tenda. Sampai kapan? ”Bagi saya hanya sekolah ini yang dapat menampung dan menyekolahkan kami orang-orang desa. Orangtua kami miskin tetapi sekolah ini membuka kesempatan bagi kami kuliah di perguruan tinggi. Kami menatap masa depan dengan penuh harapan, tetapi karena peristiwa ini, cita-cita kami mungkin akan berhenti sampai di sini. Sekarang kami tinggal di pengungsian, di bumi perkemahan Cibubur karena kampus dan asrama kami tidak bisa ditempati. Mama suruh saya pulang saja, tetapi Papa minta saya untuk bertahan. Kami menghimbau pemerintah menegakkan keadilan. Pemerintah segera mengambil tindakan agar kami dapat segera kembali ke kampus dan asrama untuk melanjutkan kuliah,”
ungkapan hati Silpa Mau, semester 7, asal desa Mawar, Alor, NTT.

”Saya merasa hancur hati karena tempat yang kami sayangi dirusak warga. Kami merasakecewa dan sakit hati. Kami dididik di sini adalah untuk melayani orang-orang di desa yang tidak terjangkau. Saya mengharapkan dukungan doa dari gereja-gereja Tuhan. Kami sebagai anak-anak desa yang tidak mampu dan tidak punya apa-apa supaya diberi kesempatan untuk melanjutkan sekolah kami. Bagi aparat pemerintah, yang sebenarnya mengetahui keadaan kami, bagaimana seandainya memiliki anak perempuan tetapi berada di pengungsian seperti kami-kami ini? Pasti kan merasa sedih. Tapi karena tidak mengalaminya, jadi tidak merasa apa-apa dengan keadaan kami,”
ungkapan hati dari Seprianti Datu, semester 3, asal desa Simbuang, Toraja, Sulawesi Selatan.

”Tadinya saya membayangkan akan sekolah dengan baik. Bangga pakai baju putih AkPer. Tapi setelah ospek, saya terheran-heran tiba-tiba peristiwa ini terjadi. Saya takut tapi saya akan tetap tinggal saja. Sudah mahal-mahal ongkos datang dari sana. Saya mengharapkan dukungan doa dari orang-orang Kristen agar kami bisa kembali ke kampus dan asrama kami. Saya juga mengharapkan agar Gubernur Papua bersuaralah. Papua sangat membutuhkan banyak perawat. Perhatikan kami. Gubernur Kalimantan Barat datang melihat warganya dipengungsian,”
Ungkapan polos dari Merince, asal Wamena, Jayawijaya, yang sebenarnya baru 2 bulan di Jakarta.

”Saya berharap para mahasiswa dari PT lain agar tetap mendukung dan mendoakan kami. Kalau pun sampai mengalami hal seperti ini kita tidak menyalahkan Tuhan tapi tetap introspeksi diri apa rencana Tuhan, pasti ada maksud Tuhan. Papa ingin saya pulang. Tapi mama minta tetap bertahan,”
ungkapan hati yang tegar dari mahasiswi sederhana gadis Sunda Ratna Ningrum, semester 7, asal desa Darmareja, Sukabumi.

”Saya merasa sedih sekali. Mengapa diusir dari rumah sendiri. Saya berharap pemerintah dapat meresponi dan memberi perhatian kepada kami agar kami dapat kembali ke kampus dan asrama kami untuk melanjutkan studi. Saya tetap bisa bersyukur kepada Tuhan karena pasti ada rencana Tuhan yang lebih baik untuk masa depan Kampus Setia ”
ungkap Mesrawati Zega, asal Nias, desa Luahabouse, semester 7.


"Itulah ungkapan dan curahan hati yang hancur dari beberapa rekan kami. Itu mewakili curahan kami semua mahasiswa SETIA. Dukung dan doakanlah kami agar bisa melalui masa-masa yang sulit ini."

(Cibubur, 6 Agustus 2008 Sumber: in-christ.net )

Maaf atas sedikit kesalahan berita kemarin.
Saat ini mahasiswa setia terbagi menjadi 3 lokasi, yakni di Wisma Transito Kalimalang, sebagian besar di Cibubur, dan sekitar 200 orang sudah direlokasi ke bekas kantor Wali Kota Jakarta Barat.
Baca selengkapnya di sini.

10 Agustus 2008

Beda Manusia, Malaikat, & Binatang

Manusia, malaikat, & binatang sama2 adalah makluk ciptaan, bedanya:
- malaikat = roh
- manusia = roh+daging
- binatang = daging
Roh, adalah sarana untuk hidup di dunia roh yaitu sorga, atau neraka. Daging adalah sarana untuk menikmati hidup di dunia kedagingan. Di dunia kedagingan ini terdapat banyak hal yang layak untuk dinikmati (baca: di syukuri)= makan, minum, sehat, sakit, dst. Binatang bisa merasakan, tapi tidak merenungkan, tidak bisa bersyukur, dan tidak punya kenangan yang abadi karena tidak kekal (tidak punya roh). Jadi manusialah satu2 yang punya hak istimewa menikmati sorga dan dunia sekaligus. Malaikat yang iri adalah setan yang memberontak, sehingga dia sering masuk kedalam tubuh manusia hanya untuk sekedar mencicipi kenikmatan di dalam tubuh atau kedagingan. Bagaimanakah dengan kita? Apakah kita sudah bersyukur hari ini?

30 Juni 2008

Seperti Kucing dan Tikus


Kucing dan tikus, binatang liar yang hidup diantara manusia. Tapi mengapa kucing diterima, sedang tikus ditolak? Ya iyalah..
Secara kucing kalo berak ditutupin, trus cuci tangan. Sedang tikus beraknya sembarangan, bahkan suka dipamer-pamerin (suka berak diatas batu atau tempat yang lebih tinggi).
Yang jadi permasalahan di sini adalah. Siapa yang ngajarin begitu ya?
Masa induk kucing dengan susah payah ngomongin anaknya tiap hari: "Nak kalo berak jangan lupa disentor dong, eh. di uruk maksudnya". Bahkan kucing secara universal kalo di panggil: "Pus" kok noleh (gak tahu kalau diluar negeri apa panggilan seperti ini masih berlaku bagi dunia kucing). Apa ada binatang lain yang seperti ini?
Apakah ini yang dinamakan anugerah?
Manusia berdosa memiliki kecenderungan untuk berbuat cela dan merusak.
Jadi, apakah kemampuan manusia untuk berbuat baik dan ilmu pengetahuan semata-mata adalah anugerah?

Mari kita renungkan bersama-sama akan hal ini.
Karena takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan.

28 Juni 2008

Apa itu rasa syukur?

Rasa syukur adalah:


"Bila kita sudah bisa menikmati apa yang kita dapatkan,
dengan cara seperti saat kita mendapatkan apa yang kita inginkan...."

bingung gak ? :D:D

semoga bisa dimengerti =))

Aku dapatkan dari seorang sahabat, maknanya dalemmmmm :]

Revisi Hukum Karma

Eh, saya menemukan hukum karma yang telah di revisi :


"Apa yang tidak kamu berikan, akan diambil. Dan apa yang kamu berikan akan dikembalikan berlipat ganda..."

Pilih yang mana hayo?

Seperti ada tertulis: Bila seseorang menyayangkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tapi siapa yang memberikan nyawanya untuk Aku, dia akan memperoleh hidup.

26 Juni 2008

Bagaimana Membaca Kitab Wahyu?



Baru mendengar namanya, sudah membayangkan yang serem2 di masa yang akan datang.

Itulah kesalahan cara pandang kitab Wahyu. Siapa bilang kitab ini hanya bercerita tentang hal-hal yang akan datang saja? Sebab sesungguhnya kitab ini bercerita juga tentang keadaan dunia sebelum kita ada, dari awal hingga akhir dunia. Jadi kita sekarang, waktu ini, termasuk yang sedang diceritakan dalam kitab wahyu. Hanya karena berupa kiasan-kiasan, jadi kita tidak memahaminya. Misalnya binatang yang keluar dari dalam laut, bisa diartikan sebagai kekuasan pemerintahan yang menindas umat kristen dalam mendirikan tempat ibadah. Sudah terjadi bukan? Plot cerita di kitab ini juga mengejutkan. karena beberapa pasal yang ada di kitab wahyu waktu kejadiannya adalah bersamaan. Yang manakah itu? Mari kita baca lagi Alkitab kita :D

25 Mei 2008

Rahasia Terbesar Hubungan Sex

Sering ada guyonan: Apa sih bedanya kawin dengan nikah? Bagi yang belum cukup umur, mungkin akan sulit mendefinisikan dua kata yang serupa tapi tak sama ini. Atau jangan2, diantara orang dewasapun ada yang tidak tahu bedanya? Weleh-weleh....

Biar tidak ada yang bingung lagi, akan aku uraikan perbedaanya.
Kawin: adalah sedang terjadinya hubungan badan (hubungan sex) , sedangkan
Nikah: adalah pengesahan atau legalitas terhadap siapa boleh berhubungan badan dengan siapa.
Benarkah inti dari keduanya adalah adanya hubungan badan? Apakah hubungan badan itu, sehingga demikian penting?

Dalam bahasa Indonesia, hubungan badan ini sering disebut sebagai pemenuhan kebutuhan rohani. Dan saya sangat setuju dengan istilah ini. Karena ternyata hubungan sex mengandung nilai yang sangat rohani.



Di masa lampau, Tuhan pernah memerintahkan bangsa israel untuk membuat tabut perjanjian, lengkap dengan bait Allahnya. Detail dari bangunan ini ditentukan sendiri oleh Allah. Karena di sinilah nanti Allah berkenan hadir dan menyertai umatnya.
Kalau kita cermati lebih seksama, detail dari bait Suci ini sebenarnya sama dengan alat reproduksi wanita. Yaitu terdiri dari 3 bagian, yaitu: pelataran, ruang kudus dan ruang maha kudus. pelataran adalah bagian luar, yang sudah termasuk bagian dari bait suci. Kemudian ruang Kudus seperti rongga senggama (vagina), dan ruang maha Kudus seperti rahim yang selalu dibasuh dengan darah, tempat di mana Tuhan berkarya menciptakan manusia hingga sekarang. Itulah mengapa manusia harus menikah sebelum dia kawin. Karena hanya yang sudah ditasbihkan, disyahkan, atau dikuduskan sajalah yang boleh masuk ke ruang suci, untuk mengantarkan persembahan ke ruang maha suci. Tempat yang tetap suci karena selalu dibasuh oleh darah (menstruasi). Bukan hal yang sembarangan bukan...? Maka itu pernikahan termasuk dalam Ibadah yang dikuduskan dalam tata ibadah gerejawi.

Mengapa Tuhan Harus Menderita?

Seorang kerabat churhat dengan saya.
Katanya, menikah itu ternyata banyak menderitanya dari pada enaknya.
Aku bertanya, apakah kira2 dia tahu bahwa hal itu akan terjadi pada dirinya, pada pernikahannya?
Jawabnya: "Ya, saya tahu. karena sudah diperingatkan oleh Paulus, sudah tertulis dalam Alkitab"
Kalau tahu bakal susah dan menanggung beban berat kenapa tetap menikah juga?
"Yah,... itu sebuah pilihan" Heran juga ya manusia ini. Sekalipun tahu konsekwensi dari komitmen yang diambil ketika memutuskan untuk menikah adalah berat, kenapa tetap saja dia ambil.

Setelah saya renung2kan curhatnya. Ternyata justru perkataannya sendiri telah menjawab pertanyaan yang dia ungkapkan sebelum dia mulai curhatnya, yaitu: "Apakah kira2 Tuhan tahu bahwa suatu saat Dia harus menderita disalib?" Kalau Tuhan tahu kenapa Dia harus meletakkan buah pengetahuan baik dan jahat di tengah2 taman Eden?



Ini konsekwensi, bila yang maha suci mencintai ciptaan yang lemah. Karena manusia diciptakan dalam daging. Sedangkan daging itu lemah, tidak seperti roh yang adalah lebih kuat dan tahan uji.
Ketika Tuhan menciptakan manusia. Dia meletakkan RohNya kedalam manusia, yaitu dengan menghembuskan nafas kehidupan (hal yang tidak dilakukanNya ketika menciptakan binatang).
Pada saat itu Tuhan tentu tahu konsekwensi dari keputusannya ini: Tuhan telah menjadi bagian dalam diri manusia, dan apa yang telah dipersatukan Tuhan, tidak bisa diceraikan oleh manusia. Ini seperti keputusan seorang laki2 untuk komitmen menikahi seorang gadis. Pada saat itu juga Tuhan sudah berkomitmen untuk mencintai manusia, dengan segala konsekwensinya, yaitu penderitaan, kehinaan, dan kematian.. Mengapa Tuhan mengambil keputusan seperti ini? Yah... namanya juga cinta, susah deh dijelaskannya hehehe...

23 Mei 2008

Dinosaurus? Memang ada..Evolusi? No way...


Aku selalu heran kepada pemerintahan kita ini. atau kepada bangsa ini..
Yang gak urgen di pusingin, sedang yang penting diabaikan.
Katanya masyarakat yang beragama... buktinya mana?
Kafe dan discotik didirikan orang masa bodoh, sedang orang bikin tempat ibadah....

Masih maklumlah karena mereka ini belum mengenal kebenaran.
Tapi kalau orang kristen masih menceritakan Sinterklas (Santa Klaus)pada anak2nya...
Emangnya mau jadi pengikut Santa Nicolas yang menjadi pengajar sesat?
Bahkan masih percaya kepada teori evolusi.... aneh
Manusia di ciptakan segambar dan serupa dengan Allah... masa di samain dengan kera mau aja...
Orang Kristen yang aneh...

17 April 2008

Tuaian di dalam Klas Penginjilan

Hari ini aku melihat pekerjaan Tuhan dalam pemuridannya.
Sudah beberapa kali aku ikut klas penginjilan, dimana kami diajari bagaimana cara dan prinsip2 dasar penginjilan. Di akhir sesi klas, kami diminta untuk simulasi penginjilan. Hal yang biasanya malas diikuti oleh murid2 baru. Karena pikir kami, di lapangan tentu akan sangat berbeda dengan simulasi yang "korbannya" adalah teman2 sendiri.

Namun hari ini kami dikejutkan oleh kenyataan: Dalam suatu group simulasi (kebetulan aku ada dalam group ini), terjadi pembicaraan yang rada2 aneh menurutku. Dalam simulasi biasanya satu orang berpraktek sebagai penyampai injil, dan satunya lagi harus berpura2 sebagai orang yang belum mengenal Kristus. Tapi setelah di simak, kok yang berperan sebagai "korban" malah seperti sedang kesaksian tentang hidupnya. Dan itu bukan rekayasa atau drama. Mentor kami kebetulan (harusnya bukan kebetulan, tapi Tuhan telah atur semua) ikut menyimak dan kemudian ikut nimbrung diantara dua orang yang sedang simulasi ini.

Sungguh diluar dugaan kami semua, bahwa ternyata salah satu peserta klas penginjilan adalah seorang yang belum menerima Kristus dalam hidupnya. Mendengar ceritanya, bisa kami simpulkan bahwa masih ada keraguan dalam hatinya tentang siapakah Kristus bagi dirinya. (fiuh.. ambil nafas dulu). Setelah diberi dasar2 iman Kristen dan pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus secara benar, beliau di tantang untuk menerima Kristus dalam hatinya, dan beliau ini bersedia. Sesuai yang di ajarkan dalam klas penginjilan, bila ada satu orang sedang menginjili, maka yang lain harus bertekun dalam doa. Sungguh, saat itu adalah saat2 mendebarkan. Dalam hatiku aku melantunkan puji-pujian kepada Tuhan, bahwa Tuhan telah undang beliau ini langsung kepada master yang mengajar kami bagaimana injil harus diberitakan. Saya bersyukur, mungkin Tuhan pilih dia untuk maksud Allah yang besar bagi sukunya (dari suku dayak mungkin, Kalimantan). Kami hari ini benar2 dilatih Tuhan untuk belajar menyampaikan injil dengan sungguh2, tidak cengengesan, sekalipun itu hanya simulasi. Bahwa dalam klas penginjilan pun bisa menjadi ladang tuaian yang riil bagi kita. Halleluya...

16 April 2008

Kebohongan Foto Hantu



Jika Anda tahu betapa mudahnya program photoshop melakukan hal ini. Anda tidak akan heran dan mudah percaya kepada foto2 hantu yang beredar di masyarakat.

Persiapkan Lahan Sebelum Menabur Benih

Lukas 8:5-8
"Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"

Pernah berpikir untuk mengolah lahan dahulu sebelim menabur benih?
Ada beberapa orang yang kurang setuju kepada pengajar yang menggunakan permainan emosi dalam pengajarannya. Misalnya seperti acara di api unggun: dimana para hadirin di ajak untuk merenungi segala perbuatan masa lalu yang buruk di mata Tuhan. Dan banyak, bahkan seluruhnya menangis-nangis dengan berurai air mata.
Namun jika itu kita renungkan, itu seperti seorang petani yang mencangkul tanah, menghancurkan keping-keping dari permukaan tanah yang keras, di siram dengan air, baru kemudian benih ditaburkan.

Firman Tuhan mengajarkan kepada kita, tanah yang subur bisa berbuah seratus kali lipat. Kita telah dianugerahi lidah yang tajam seperti ujung cangkul. Pergunakanlah itu untuk mempersiapkan lahan yang akan kita taburi benih. untuk melembutkan hati yang keras, supaya benih bisa tertanam dan tidak dimakan burung. untuk menyingkirkan batu2 yang tercampur dalam tanah. Segala ganjalan dalam hati, dendam, dan iri hati. Mengobati segala kepahitan hidup, mencabuti semak berduri dan meluruskan lahan bagi Firman Tuhan. Maka kita bisa berharap, benih yang kita tabur sudah berada di lahan yang siap.

Kemudian serahkan semuanya itu kepada Tuhan, karena Dialah yang berkuasa untuk menumbuhkan benih itu (yang ini adalah bagian Tuhan). tinggal kita sesekali menjenguk, menyirami, dan terus menjaga agar semar berduri tidak tumbuh lagi dan mengalahkan pertumbuhannya.

Kalau masih kurang jelas, pergilah ke ladang dan perhatikan bagaimana petani menggarap lahannya :-) Belajarlah kepadanya.

Semoga Tuhan Yesus memberkati pelayanan kita semua.

15 April 2008

Peperangan Sebelum Tidur

Ayub 4:12-16
Suatu perkataan telah disampaikan kepadaku dengan diam-diam
dan telingaku menangkap bisikannya,

waktu bermenung oleh sebab khayal malam,
ketika tidur nyenyak menghinggapi orang.

Aku terkejut dan gentar, sehingga tulang-tulangku gemetar.
Suatu roh melewati aku, tegaklah bulu romaku.
Ia berhenti, tetapi rupanya tidak dapat kukenal...

Ini adalah cuplikan kesaksian Ayub tatkala Tuhan hadir dalam renungan malamnya.

Beberapa hari lalu saya mendengar kotbah di radio, tentang seorang hamba Tuhan yang mendapat pewahyuan bahwa: Hari-hari akhir ini Setan sedang giat menyerang anak2 manusia dengan mempengaruhi pikiran tatkala kita sedang tidur. Mungkin Setan meniru cara Tuhan menghampiri manusia. Seperti Mazmur 16:7 berkata:"Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku. " Bahkan dalam Mazmur 127:2 tertulis:"Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur."

Tapi mengapa sekarang Setan memakai waktu tidur kita untuk memerangi kita?
Yah, inilah peperangan. Lawan pasti mencari saat-saat lengah kita. Oleh sebab itu, kita harus terus berjaga2. Hamba Tuhan yang disebut dalam awal tulisan ini berpesan. Supaya kita melakukan puji-pujian sebelum tidur, supaya kemuliaan Tuhan melingkupi kita. Supaya janji-janji Tuhan yang akan mencurahkan berkatNya kepada kita pada waktu tidur tetap terpatri dalam diri kita. Supaya kita tidak dapat diserang pada waktu kita tidur, karena Allah yang menjaga kita. Tetaplah berjaga-jaga, karena iblis musuhmu berkeliling mencari orang yang dapat ditelannya.

Akui Dosamu Sebagai MUSUH

I Yohanes 1:9
"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."

Pagi ini baru saja mendengar penjelasan dari pendeta Daud Tonny, tentang mengakui dosa kita dihadapan Allah.

Yang membuat kita susah terlepas dari dosa adalah karena kita belum mau menganggap dosa kita sebagai musuh. Seringkali kita masih menganggap dosa itu sebagai teman kita, kekasih kita, kesukaan hati kita. Seperti misalnya dosa percabulan, kerakusan, kenajisan, banci. Kita menikmati semuanya itu, mencari segala dalih untuk bisa membenarkan perbuatan kita.

Selama kita belum bisa mengakui semua itu sebagai musuh kita. Tuhan tidak akan mau melepaskan kita dari "teman-teman" kita, Ia hanya akan melepaskan kita dari "musuh-musuh" kita.

Untuk itu, marilah....
Akuilah segala dosa kita sebagai musuh. Maka Ia akan setia dan adil, dan Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

22 Februari 2008

Dua tiga orang berkumpul dalam nama-Ku...

Matius 18:20
"Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."



Manusia sering kali lupa tentang apa yang pernah dia minta kepada Tuhan dalam doanya. Sehingga tatkala doa itu dikabulkan, dia lupa untuk mengucapkan syukur. Tuhan ingin supaya tiap kehadiranNya diingat, supaya manusia tidak lupa untuk mengucapkan syukur karena Dialah sumber dari segala berkat itu. Bagaimana supaya manusia tidak mudah lupa? Maka Tuhan menginginkan adanya saksi dari tiap doa yang kita kabulkan. Tuhan mengerti kelemahan manusia yang seringkali (pura-pura) pelupa ini. Supaya kita bisa saling mengingatkan jika doa itu dikabulkan. Minimal, ada satu orang yang bisa mengingatkan, itu berarti harus ada dua atau tiga orang berkumpul...

Sekalipun kita berdoa sendiripun Tuhan tetap berkenan hadir, seandainya kita tidak menjadi manusia pelupa akan doa yang pernah kita lantunkan, dan kemudian mengucap syukur. Bukan Tuhan tidak mampu menjawab doa kita. Tapi yang lebih dipandang penting oleh Tuhan adalah: Bila doa dikabulkanNya, apakah kita menjadi semakin dekat dengan Dia, atau tetap melupakan Dia sang pengabul doa?

02 Februari 2008

Gerombolan Neraka Sedang Berbaris

Sebagai permulaan Blog, aku masukkan tulisan dari blog tetangga ya: :D dari pada masih kosong heheh...

Tanggal 16 Februari 1995 saya diberi sebuah mimpi. Di dalam mimpi itu saya melihat sepasukan besar tentara neraka telah dilepaskan untuk melawan Gereja. Dua hari kemudian saya diberi suatu penglihatan, dan di dalam penglihatan itu saya melihat gerombolan Iblis itu lagi, tetapi secara sangat rinci.

Ada beberapa aspek dari penglihatan itu yang sungguh-sungguh menjijikkan, tetapi saya mencoba menyampaikannya persis sebagaimana saya telah melihatnya. Pekerjaan kegelapan memang menjijikkan dalam artian yang sedalam-dalamnya, dan kita harus mengenali bahwa sedemikianlah adanya.

Dalam bagian pertama penglihatan itu saya melihat sejauh mana kejahatan telah mencengkeram orang percaya, banyaknya orang Kristen yang dimanfaatkan oleh musuh, dan hal yang harus dilakukan untuk membebaskan mereka . Pada bagian yang kedua dari penglihatan itu saya melihat suatu gereja yang mulia dan bersatu bangkit sebagai suatu pasukan yang besar dalam pertempuran antara terang dan gelap yang paling penting sepanjang zaman. Pertempuran itu sudah mulai berkecamuk. Mimpi dan penglihatan biasanya merupakan kiasan, dan sedang terjadi sekarang. Jika anda mendengar suara Tuhan melalui penglihatan ini, jangan keraskan hatimu. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Tuhan, dan bersiap-siaplah untuk memasuki pertempuran.

PASUKAN TENTARA IBLIS
Saya melihat suatu pasukan iblis yang begitu besar sehingga tidak kelihatan ujung pangkalnya. Pasukan itu terbagi dalam beberapa divisi dan setiap divisi membawa panji yang berbeda. Divisi yang terutama dan paling berkuasa adalah “Kecongkakan”, “Merasa Diri Paling Benar”, “Minta dihargai”, “Ambisi-Mementingkan Diri Sendiri”, dan “Penghakiman yang Tidak Adil”. Tetapi divisi yang paling besar adalah “ Kecemburuan” . Pemimpin pasukan yang besar ini adalah “Pendakwa saudara-saudara kita“ itu sendiri. Saya tahu bahwa masih ada lebih banyak divisi Iblis di luar batas penglihatan saya, tetapi divisi-divisi itu adalah ujung tombak gerombolan neraka yang sekarang sedang dilepaskan melawan gereja.

Senjata yang dibawa gerombolan ini mempunyai nama-nama : pedangnya disebut “Intimidasi”; tombaknya bernama “Pengkhianatan”; dan anak-anak panah mereka disebut “Tuduhan”, “Gossip”, dan “Cari-cari kesalahan”. Para pemandu dan kelompok-kelompok setan dengan nama-nama seperti “Penolakan”, “Kepahitan”, “Ketidaksabaran”, “Tidak Mau Mengampuni”, dan “Hawa Nafsu” dikirim mendahului pasukan ini untuk mempersiapkan serangan utama. Dalam hati saya tahu bahwa gereja belum pernah menghadapi yang seperti ini sebelumnya.

Tugas utama tentara ini adalah memecah belah. Mereka ditugaskan untuk penyerangan setiap peringkat relasi : gereja dengan gereja lain, jemaat dengan gembala sidangnya, suami dengan istri, anak-anak dengan orang tua, dan bahkan anak-anak satu sama lain. Para pemandu dikirim untuk menetapkan lokasi celah-celah di gereja-gereja, keluarga-keluarga, atau pribadi-pribadi yang dapat dimanfaatkan oleh penolakan, kepahitan, hawa nafsu, dan seterusnya. Dan supaya mereka membuat keretakan yang lebih besar lagi yang dapat dimanfaatkan oleh divisi yang sedang mendekat.

Bagian yang paling mengejutkan dari penglihatan ini adalah gerombolan ini tidak mengendarai kuda, tetapi mengendarai orang-orang Kristen . Kebanyakan di antara mereka berpakaian rapi, terhormat, dan memiliki penampilan halus budi dan berpendidikan. Mereka adalah orang-orang Kristen yang membuka diri terhadap kuasa-kuasa kegelapan sampai ke suatu tingkat yang sedemikian rupa sehingga musuh dapat memanfaatkan mereka sementara mereka sendiri beranggapan bahwa mereka sedang dipakai Tuhan. Si pendakwa tahu bahwa rumah yang tercerai berai tidak dapat bertahan, dan pasukan ini mewakili usaha finalnya untuk mencapai suatu perpecahan di gereja sedemikian sehingga gereja akan berpaling dari kasih karunia Tuhan.

PARA TAWANAN

Di belakang divisi pertama berbaris banyak sekali orang Kristen lainnya yang merupakan tawanan pasukan ini. Mereka semua terluka, dan dikawal oleh setan-setan kecil yang bernama “takut”. Kelihatannya lebih banyak tawanan daripada setan-setan di pasukan itu. Herannya, para tawanan itu masih memiliki pedang dan perisai mereka, tetapi tidak menggunakannya. Sungguh mengejutkan melihat begitu banyak yang dapat ditawan oleh begitu sedikit setan-setan “takut”, yang kecil ini. Setan-setan ini sebenarnya dapat dengan mudah dimusnahkan atau diusir apabila para tawanan mau menggunakan senjata-senjata mereka. Di atas tawanan, langit menghitam dengan burung-burung pemakan bangkai yang disebut ‘depresi’ . Makhluk-makhluk ini akan hinggap dibahu para tawanan dan memuntahkannya. Muntah itu adalah ‘penuduhan’. Jika muntah itu mengenai seorang tawanan, dia akan berdiri tegak dan berbaris sedikit lebih tegap untuk sementara waktu, tetapi kemudian jatuh tertelungkup, lebih lemah dari sebelumnya. Sekali lagi, saya heran mengapa para tawanan itu tidak membunuh burung-burung pemakan bangkai itu dengan pedangnya, hal yang dengan mudah dapat mereka lakukan. Ada kalanya seorang tawanan yang lemah karena tersandung dan jatuh. Begitu dia menyentuh tanah, para tawanan lainnya akan menusuki dia dengan pedang, sambil mencaci maki dia. Kemudian mereka akan memanggil burung-burung pemakan bangkai itu untuk mulai memangsa orang yang jatuh itu bahkan sebelum dia mati. Sewaktu saya memperhatikan, saya menyadari bahwa para tawanan ini menganggap muntah Penuduhan itu adalah kebenaran dari Tuhan. Kemudian saya mengerti bahwa para tawanan itu benar-benar beranggapan bahwa mereka sedang berbaris di pasukan Tuhan ! Inilah sebabnya mereka tidak membunuh setan-setan ‘Takut’ yang kecil itu, maupun burung-burung pemakan bangkai itu, mereka pikir makhluk-makhluk itu adalah utusan Tuhan! Kegelapan dari awan burung-burung pemakan bangkai itu membuat para tawanan sangat sukar melihat sehingga mereka dengan lugu menerima segala sesuatu yang terjadi atas mereka sebagai datangnya dari Tuhan. Satu-satunya makanan yang disediakan bagi tawanan ini adalah muntah burung-burung pemakan bangkai itu. Mereka yang menolak memakannya akan menjadi lemah sampai mereka jatuh. Mereka yang memakannya dikuatkan, tetapi dengan kekuatan dari sijahat. Mereka kemudian akan mulai memuntahi yang lain. Jika seseorang mulai melakukan hal itu, satu setan jahat yang sedang menunggu untuk mendapat tunggangan, akan diberikan yang ini dan dia akan naik pangkat ke divisi yang lebih depan. Yang lebih buruk dari muntah burung-burung pemakan bangkai ini adalah lendir yang memuakkan yang dikeluarkan dari pembuangan setan-setan ini di atas orang-orang Kristen sewaktu mereka menungganginya. Lendir itu adalah kecongkakan-ambisi, kepentingan diri sendiri, dst, yang merupakan sifat dari divisi mereka masing-masing. Walaupun demikian, lendir ini membuat orang Kristen merasa jauh lebih baik daripada penuduh sehingga mereka betul-betul beranggapan bahwa setan-setan itu adalah utusan-utusan Tuhan, dan bahwa lendir itu adalah pengurapan Roh Kudus. Kemudian suara Tuhan berbicara kepada saya dan berkata : “ Inilah awal dari pasukan akhir zaman musuh, inilah penipuan puncak si Iblis, dari kuasa penghancuran finalnya dilepaskan ketika dia memakai orang-orang Kristen untuk menyerang orang-orang Kristen lainnya. Sepanjang zaman dia telah menggunakan tentara ini, tetapi belum pernah dia berhasil menawan begitu banyak orang untuk dimanfaatkan demi maksud-maksud jahatnya. Jangan takut, Aku juga memiliki suatu pasukan. Sekarang engkau harus berdiri dan bertempur, karena tidak ada lagi tempat untuk bersembunyi dari peperangan ini. Engkau harus bertempur untuk KerajaanKu, demi kebenaran dan bagi mereka yang telah tertipu.” Saya sudah menjadi sangat muak dan geram oleh karena pasukan Iblis itu, sampai-sampai saya ingin mati saja daripada hidup di dalam dunia yang seperti itu. Walaupun demikian, perkataan Tuhan itu begitu membesarkan hati sehingga saya segera mulai meneriakkan para tawanan Kristen itu bahwa mereka tertipu, dengan pikiran bahwa mereka akan mendengarkan saya. Ketika saya melakukan hal ini, kelihatannya seluruh pasukan berpaling memandang saya, tetapi saya tetap berteriak-teriak. Saya pikir orang-orang Kristen itu akan bangun dan menyadari hal yang terjadi pada mereka, tetapi sebaliknya banyak di antara mereka yang mulai menjangkau anak-anak panah mereka untuk ditembakkan kepada saya. Yang lainnya ragu-ragu mengenai apa yang harus mereka perbuat terhadap saya. Saya tahu bahwa mereka melakukannya terlalu dini, dan itu kesalahan yang konyol sekali.


PERTEMPURAN DIMULAI

Kemudian saya berpaling dan melihat pasukan tentara Tuhan berdiri di belakang saya. Ada beribu-ribu prajurit, tetapi kami masih sangat kalah jumlah. Hanya sejumlah kecil saja yang berpakaian lengkap dalam perlengkapan perang mereka, kebanyakan hanya terlindung sebagian saja. Sejumlah besar sudah terluka. Kebanyakan yang mengenakan perlengkapan perang lengkap, perisainya terlalu kecil, dan saya tahu perisai itu tidak dapat melindungi mereka dari serangan yang akan datang. Mayoritas dari prajurit adalah wanita dan anak-anak.

Di belakang pasukan ini masih ada gerombolan yang mengekor, yang mirip dengan para tawanan yang mengikuti pasukan Iblis, tetapi sangat berbeda dalam tabiatnya. Yang ini kelihatannya orang-orang yang sangat berbahagia, dan mereka bermain-main, menyanyi, berpesta, dan melancong dari kemah yang satu ke kemah yang lain. Hal ini mengingatkan saya akan suasana di “Woodstock” (Pesta musik rock besar-besaran di Amerika). Saya berusaha berteriak mengatasi kegaduhan untuk memperingatkan mereka bahwa sekarang bukan waktunya untuk hal-hal itu, dan bahwa pertempuran hampir dimulai. Tetapi bahkan yang bisa mendengarkan suara saya hanya beberapa orang. Mereka yang mendengar memberi saya ‘tanda damai’ dengan tangannya dan berkata bahwa mereka tidak percaya akan perang, dan bahwa Tuhan tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk terjadi atas mereka. Saya berusaha menjelaskan bahwa Tuhan telah memberi kita persenjataan untuk suatu maksud, tetapi mereka menjawab dengan pedas bahwa mereka sudah sampai ke tempat damai dan sukacita, dan tidak ada apa-apa yang akan terjadi pada mereka di situ . Saya mulai berdoa dengan sungguh-sungguh supaya Tuhan menambahkan iman (perisai) mereka yang bersenjata, untuk menolong kami melindungi mereka yang tidak siap bertempur.

Seorang utusan menghampiri saya, memberikan sebuah terompet serta menyuruh saya untuk cepat-cepat meniupnya. Saya lakukan, dan mereka yang memiliki paling tidak beberapa senjata segera menanggapi, dan berdiri tegap. Lebih banyak senjata yang dibawanya, dan mereka cepat-cepat mengenakannya. Saya mengamati bahwa mereka yang terluka tidak menutupi luka-luka mereka dengan senjata, tetapi sebelum saya dapat berkata apa-apa tentang hal ini, anak-anak panah musuh mulai menghujani kami. Setiap orang yang tidak mengenakan segenap senjatanya terluka. Mereka yang tidak menutupi luka-luka mereka tertusuk lagi di tempat yang sama.

Mereka yang terkena anak panah ‘fitnah’ segera mulai memfitnah mereka yang tidak terluka. Mereka yang terkena anak panah ‘gosip’, mulai bergosip, dan segera suatu perpecahan yang besar terjadi di perkemahan kami. Kemudian burung-burung pemakan bangkai menukik turun, mencengkeram yang terluka dan mengirimkan mereka ke perkemahan para tawanan. Orang-orang yang terluka itu masih memiliki pedang-pedang mereka dan dapat menebas burung-burung itu dengan mudah, tetapi mereka tidak melakukannya. Mereka sesungguhnya dibawa secara sukarela karena mereka sangat marah kepada kami.

Pemandangan di antara mereka yang ada di perkemahan di belakang pasukan kami malahan lebih buruk lagi. Kelihatannya sama sekali kacau balau. Beribu-ribu terbaring di tanah, terluka dan mengerang. Banyak yang tidak terluka hanya duduk tercengang-cengang karena tidak percaya melihat yang terjadi. Yang terluka dan yang duduk dalam ketidak percayaan dengan cepat disambar oleh burung-burung pemakan bangkai. Beberapa berusaha menolong yang terluka dan menghalang-halangi burung itu dari mereka, tetapi yang terluka itu begitu marah sehingga mereka akan mengancam dan mengusir orang-orang yang berusaha menolong mereka.

Banyak yang terluka hanya sekedar berlari sekuat tenaga dari arena pertempuran. Pertemuan pertama dengan musuh ini begitu menghancurkan sehingga saya tergoda untuk ikut melarikan diri dengan mereka. Kemudian, dengan cepat sekali, beberapa di antara mereka muncul kembali dengan persenjataan lengkap, dan perisai-perisai yang besar. Keriangan pesta telah berhenti menjadi ketetapan hati yang mengherankan. Mereka mulai mengambil tempat orang-orang yang sudah jatuh, dan bahkan mulai membentuk barisan-barisan baru untuk melindungi barisan-barisan belakang dan sayap-sayap. Hal ini membangkitkan keberanian baru, dan setiap orang menetapkan hati untuk berdiri dan bertempur sampai mati. Segera, tiga malaikat besar yang bernama Iman, Pengharapan dan Kasih , datang dan berdiri di belakang kami, dan perisai setiap orang mulai bertumbuh.

JALAN RAYA

Kami memiliki pedang yang bernama Firman Tuhan , dan anak-anak panah yang bernamakan Kebenaran-kebenaran Alkitabiah , kami ingin memanah balik, tetapi tidak tahu bagaimana caranya memanah setan-setan itu tanpa mengenai orang-orang Kristen yang ditungganginya. Kemudian terpikir oleh kami bahwa apabila orang-orang Kristen itu tertembak dengan kebenaran, mereka akan bangkit dan melawan penindas-penindas mereka. Saya menembakkan beberapa anak panah. Hampir semuanya mengenai orang-orang Kristen. Walaupun demikian, ketika anak panah kebenaran menusuk mereka, mereka tidak bangkit, atau jatuh terluka, mereka menjadi marah, dan setan yang mengendarai mereka bertambah besar.

Hal ini mengejutkan semua orang, dan kami mulai merasa bahwa pertempuran ini mustahil dimenangkan, tetapi dengan Iman, Pengharapan dan Kasih, kami sangat yakin bahwa kami, paling tidak bisa mempertahankan posisi kami. Malaikat lainnya yang bernama Kebijaksanaan muncul dan memimpin kami untuk bertempur dari atas gunung di belakang kami.

Di gunung itu, sejauh mata memandang ada tebing-tebing pada berbagai ketinggian. Pada setiap tingkat, tebingnya semakin sempit dan semakin sukar untuk berdiri di atasnya. Setiap tingkat diberi nama sesuai dengan kebenaran Alkitabiah. Tingkat yang lebih rendah diberi nama sesuai dengan doktrin-doktrin dasar seperti : “Keselamatan”, “Pengudusan”, “Doa”, “Iman”, dan seterusnya. Dan tingkat yang lebih tinggi diberi nama sesuai dengan kebenaran-kebenaran Alkitabiah yang lebih lanjut. Semakin tinggi kami mendaki, baik perisai maupun pedang kami bertumbuh semakin besar, dan semakin sedikit anak panah musuh yang dapat mencapai posisi itu.

KESALAHAN YANG TRAGIS

Beberapa yang tinggal di tingkat bawah mulai mengambili anak-anak panah musuh dan menembakkannya kembali. Ini kesalahan tragis. Setan-setan itu dengan mudah mengelakkannya dan membiarkan anak-anak panah itu mengenai orang-orang Kristen. Ketika seorang Kristen terkena salah satu panah “Penuduhan” atau “Fitnah”, seekor setan Kepahitan atau Murka akan terbang dan bertengger pada anak panah itu. Kemudian ia mulai buang air dan mengeluarkan racunnya di atas orang Kristen itu. Jika pada satu orang Kristen ada dua atau tiga setan ini ditambah ‘kecongkakan’ , atau ‘merasa diri paling benar’ yang sudah ada padanya, dia mulai beralih rupa seperti setan itu sendiri.

Dari tingkat yang lebih tinggi kami dapat melihat hal ini terjadi, tetapi mereka yang di tingkat yang lebih rendah yang menggunakan anak-anak panah musuh tidak dapat melihat hal itu. Sebagian dari kami memutuskan untuk tetap mendaki, sementara sebagian yang lain turun lagi ke tingkat yang lebih rendah untuk menerangkan kepada mereka di sana hal yang sedang terjadi. Kemudian setiap orang diperingatkan untuk tetap mendaki dan tidak berhenti, kecuali beberapa orang yang menempatkan diri mereka sendiri si setiap tingkat untuk menolong prajurit-prajurit yang lain mendaki lebih tinggi.

KEAMANAN

Ketika kami mencapai tingkat yang disebut ‘Kesatuan Saudara Seiman’, tidak ada satupun anak panah musuh yang dapat mencapai kami. Banyak yang di perkemahan kami memutuskan bahwa sudah cukup kami mendaki. Saya bisa mengerti, semakin tinggi tingkatnya, landasannya semakin genting. Walaupun demikian, semakin tinggi, saya juga merasa semakin kuat dan semakin mahir menggunakan senjata-senjata saya, maka saya terus memanjat.

Segera kemahiran saya menjadi cukup baik untuk menembak dan mengenai setan-setan tanpa mengenai orang-orang Kristen. Saya merasa bahwa apabila saya naik terus saya dapat menembak cukup jauh untuk mengenai pemimpin gerombolan Iblis yang ada di balik pasukannya. Saya menyesal karena banyak berhenti di tingkat yang lebih rendah, tempat yang aman bagi mereka, tetapi mereka tidak dapat menembak musuh. Walaupun begitu, kekuatan dan karakter mereka yang mendaki terus, membuat mereka menjadi pemenang-pemenang besar, dan saya tahu masing-masing sanggup menghancurkan banyak musuh.

Di setiap tingkat banyak anak-anak panah “Kebenaran” berserakan, yang sepengetahuan saya ditinggalkan oleh orang-orang yang telah jatuh dari posisi itu. Setiap anak panah diberi nama sesuai dengan Kebenaran di tingkat itu. Beberapa orang ragu-ragu untuk mengambil anak-anak panah itu, tetapi saya tahu bahwa kami memerlukan semuanya itu yang bisa kami dapatkan untuk menghancurkan gerombolan besar di bawah. Saya memungut sebuah, menembakkannya, dan dengan mudah mengenai seekor setan sehingga yang lain mulai memungut dan menembakkan panah-panah itu. Kami mulai menciutkan beberapa divisi musuh, oleh sebab itu, seluruh pasukan Iblis memusatkan perhatiannya kepada kami. Untuk sementara waktu, kelihatannya semakin banyak yang kami laksanakan, semakin kami ditentang.
Walaupun tugas kami kelihatannya tidak ada habis-habisnya, tetapi situasinya sungguh menggembirakan.

FIRMAN ADALAH SAUH KITA

Pedang kami bertumbuh setiap kali kami mencapai tingkat yang lain. Saya hampir meninggalkannya, karena nampaknya kami tidak memerlukannya di tingkat yang lebih tinggi. Akhirnya saya memutuskan bahwa pedang itu pasti diberikan kepada saya untuk suatu maksud, jadi lebih baik saya bawa. Saya menghujamkannya ke tanah dan mengikatkan diri saya sendiri ke pedang itu sementara saya menembaki musuh. Pada waktu itu suara Tuhan berkata kepada saya : “Engkau telah menggunakan hikmat yang akan memampukan engkau untuk mendaki. Banyak yang jatuh karena mereka tidak menggunakan pedang mereka dengan tepat yaitu sebagai sauh bagi diri mereka sendiri.” Kelihatannya tidak ada orang lain yang mendengar suara ini, tetapi banyak yang melihat perbuatan saya dan melakukan hal yang sama.

Saya heran mengapa Tuhan tidak berbicara kepada saya sebelum saya membuat keputusan ini. Saya kemudian mengerti sendiri bahwa Dia sudah mengatakannya kepada saya dengan cara tertentu. Kemudian saya memahami bahwa seluruh hidup saya telah merupakan latihan-latihan untuk saat ini. Saya sudah dipersiapkan sedemikian sehingga saya mendengar dan mentaati Tuhan sepanjang hidup saya. Saya juga mengerti bahwa untuk suatu alas an, kebijaksanaan dan pengertian yang saya miliki sekarang tidak dapat ditambahkan ataupun diambil semasa pertempuran berlangsung. Saya menjadi sangat bersyukur bagi setiap ujian yang saya alami dalam hidup saya, dan menyesal karena tidak lebih menghargainya pada waktu terjadinya.

Dengan segera kami mengenal setan-setan itu dengan ketepatan yang hampir sempurna. Di pasukan musuh kegeraman bangkit mengamuk. Saya tahu bahwa orang-orang Kristen yang terperangkap di pasukan itu sekarang merasakan pukulan yang berat dari kegeraman itu. Karena tidak mampu mengenal kami, mereka saling menembaki satu sama lain. Karena anak-anak panahnya sekarang tidak berguna melawan kami, musuh mengirimkan burung-burung pemakan bangkai itu untuk menyerang. Mereka yang belum menggunakan pedangnya sebagai sauh berhasil menjatuhkan banyak burung, tetapi mereka juga terpukul roboh dari tebing tempat mereka berdiri. Beberapa orang jatuh ke tingkat yang lebih rendah, tetapi beberapa lagi jatuh sampai ke dasar dan dicengkeram dan di bawa pergi oleh burung-burung pemakan bangkai itu.

SENJATA BARU

Anak panah Kebenaran jarang sekali menembus burung-burung pemakan bangkai, tetapi cukup menyakiti mereka untuk mengusir. Beberapa di antara kami akan mendaki ke tingkat berikutnya. Ketika kami mencapai tingkat yang disebut “Galatia Dua Duapuluh”, kami berada di atas ketinggian yang tidak dapat dicapai oleh burung-burung itu. Pada tingkat ini langit di atas kami hampir-hampir membutakan karena kecemerlangan dan keindahannya. Saya merasakan kedamaian yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya.

Sebelumnya, semangat bertempur saya sesungguhnya dimotivasi demi Kerajaan, Kebenaran dan Kasih kepada para tawanan, tetapi juga oleh kebencian dan kejijikan kepada musuh. Tetapi pada tingkat ini saya menyusul Iman, Pengharapan dan Kasih, yang sebelumnya hanya saya ikuti dari jauh. Pada tingkat ini saya hampir tenggelam dalam kemuliaan mereka. Ketika saya menyusul mereka, mereka berpaling kepada saya dan mulai memperbaiki dan memoles senjata saya. Dengan segera senjata-senjata itu berubah dan memancarkan kemuliaan yang ada di dalam mereka. Ketika mereka menyentuh pedang saya, sambaran petir besar yang gemilang bersinar-sinar daripadanya. Kasih kemuliaan berkata ; “Mereka yang mencapai tingkat ini dipercayakan dengan kuasa dari masa yang akan datang, tetapi aku harus mengajar kamu cara penggunaannya.”

Tingkat “Galatia Dua Duapuluh” itu sangat lebar sehingga tidak ada lagi bahaya terjatuh. Juga ada persediaan anak panah yang bertuliskan nama : Pengharapan , dan yang jumlahnya tidak terbatas. Kami menembakkan beberapa di antaranya kepada burung-burung pemakan bangkai itu, dan anak-anak panah ini membunuh mereka dengan mudah. Sekitar separuh yang sudah mencapai tingkat ini terus menerus menembakannya sementara yang lain mulai membawa anak-anak panah ini ke bawah kepada mereka yang masih di tingkat lebih rendah.

Burung-burung pemakan bangkai tetap datang secara bergelombang ke tingkat-tingkat di bawah, tetapi setiap kali jumlahnya berkurang dari sebelumnya. Dari “Galatia Dua Duapuluh” kami dapat mengenai musuh manapun dalam pasukan itu kecuali pemimpin-pemimpin mereka, yang masih berada di luar jarak tembak. Kami memutuskan untuk tidak menggunakan anak panah Kebenaran sampai kami menghancurkan semua burung pemakan bangkai, karena awan depresi yang mereka ciptakan membuat kebenaran kurang efektif. Hal ini memakan waktu lama, tetapi kami tidak pernah lelah.

Iman, Pengharapan dan Kasih, yang seperti senjata-senjata kami telah bertumbuh pada setiap tingkat, sekarang sudah sedemikian besar sehingga saya tahu bahwa orang-orang yang berada jauh dari arena pertempuran dapat melihat mereka. Kemuliaan mereka bahkan memancar sampai ke perkemahan para tawanan yang masih berada di bawah awan besar dari burung-burung pemakan bangkai. Kegembiraan bertambah-tambah di dalam kami semua. Saya merasa, bahwa berada di pasukan ini, di pertempuran ini, pastilah merupakan petualangan yang paling akbar sepanjang masa.

Setelah menghancurkan kebanyakan burung-burung pemakan bangkai yang menyerang gunung kami, kami mulai mengarah kepada burung-burung yang menutupi para tawanan. Pada waktu awan kegelapan mulai lenyap dan matahari mulai bersinar atas mereka, mereka mulai bangun seakan-akan tadinya mereka tidur lelap sekali. Mereka segera merasa muak akan kondisi mereka sendiri, terutama oleh karena muntah yang masih menutupi mereka, dan mereka mulai membersihkan diri mereka sendiri. Pengharapan dan Kasih, mereka melihat gunung tempat kami berada, dan mulai lari kearahnya. Gerombolan Iblis menghujani mereka dengan anak-anak panah Penuduhan dan Fitnah, tetapi mereka tidak berhenti. Pada waktu mereka tiba di gunung itu, banyak yang pada tubuhnya ada selusin atau lebih anak panah, tetapi tampaknya mereka bahkan tidak menyadari hal itu. Begitu mereka mulai menjajaki gunung itu, luka mereka mulai sembuh. Karena awan depresi dilenyapkan kelihatannya segala sesuatu menjadi lebih mudah.

PERANGKAP

Yang dulunya tawanan sangat bersuka cita dalam keselamatan mereka. Pada waktu mereka mulai menjejaki gunung itu, mereka kelihatan begitu larut dalam penghargaan akan setiap tingkat, sehingga kami juga semakin menghargai kebenaran-kebenaran itu. Segera suatu ketetapan hati yang dahsyat melawan musuh juga bangkit di dalam mantan tawanan ini. Mereka mengenakan persenjataan yang disediakan dan mohon untuk diijinkan kembali dan menyerang musuh. Kami mempertimbangkan hal ini, tetapi kemudian memutuskan bahwa kami semua harus tetap tinggal di gunung untuk bertempur. Sekali lagi suara Tuhan berkata : “Untuk kedua kalinya engkau memilih hikmat. Engkau tidak dapat menang jika engkau mencoba memerangi musuh di daerahnya sendiri, tetapi engkau harus tinggal di gunungKu yang Kudus.”

Saya tertegun bahwasanya kami telah membuat keputusan lain yang begitu penting hanya dengan berpikir dan mendiskusikannya secara singkat. Saya lalu menetapkan hati untuk berusaha sebaik-baiknya untuk tidak membuat keputusan lain dengan konsekwensi apapun tanpa berdoa. Kemudian dengan cepat Kebijaksanaan melangkah kepada kami, memegang pundak saya erat-erat dan memandang mata saya lekat-lekat, sambil berkata : “Engkau harus melakukan hal ini!” Saya kemudian menyadari bahwa, walaupun saya sudah berada di dataran luas “Galatia Dua Duapuluh” saya telah hanyut ke tepi tanpa menyadarinya, dan dengan mudah bisa jatuh. Saya memandang mata Kebijaksanaan lagi, dan dia berkata dengan sangat serius : ”Kalau engkau menyangka bahwa engkau teguh berdiri, hati-hatilah supaya engkau jangan jatuh. Di dunia ini engkau dapat jatuh dari tingkat manapun.”

ULAR

Untuk waktu yang lama kami terus membunuh burung-burung pemakan bangkai dan menembaki setan-setan yang mengendarai orang-orang Kristen. Kami menemukan bahwa anak-anak panah dari berbagai Kebenaran akan memberi dampak yang lebih pada setan-setan yang berlainan. Kami tahu pertempuran ini akan berlangsung lama, tetapi tidak ada lagi korban perang, dan kami sudah melewati tingkat “Kesabaran”. Walaupun begitu, setelah setan-setan ditembak lepas dari orang-orang Kristen ini, hanya sedikit di antara mereka yang mau datang ke gunung. Banyak yang sudah mengenakan tabiat setan, dan terus berada dalam kesesatan mereka walaupun tanpa setan-setan itu. Sewaktu kegelapan dari setan-setan menghilang kami dapat melihat tanah bergerak-gerak di sekitar kaki orang-orang Kristen ini. Kemudian saya melihat bahwa kaki-kaki mereka diikat oleh ular-ular yang bernama “malu”.

Kami menembakkan anak-anak panah kebenaran kepada ular-ular itu, tetapi dampaknya kecil saja. Kemudian kami mencoba menggunakan anak panah Pengharapan, tetapi tanpa hasil. Dari “Galatia Dua Duapuluh” sangat mudah mendaki ke atas, jadi kami mulai naik ke tingkat yang lebih tinggi. Segera kami berada di suatu taman yang merupakan tempat yang paling indah yang pernah saya lihat. Di atas pintu masuk taman ini tertulis : “Kasih Bapa yang tidak Bersyarat”, itulah pintu masuk yang paling mulia dan paling mengundang yang pernah saya lihat, sehingga kami terdorong untuk masuk. Begitu kami masuk, kami melihat Pohon Kehidupan di tengah-tengah taman ini. Pohon itu masih dijaga oleh malaikat-malaikat yang luar biasa kuatnya. Tampaknya mereka menantikan kami, jadi kami berani melewati mereka dan berjalan ke Pohon itu. Salah seorang di antara mereka berkata : “Orang-orang yang berhasil sampai ke tingkat ini, yang mengenal Kasih Bapa, boleh makan.”

Saya tidak menyadari betapa laparnya saya. Ketika saya mencicipi buah itu, rasanya lebih enak daripada apapun juga yang pernah saya kenal. Rasa buah itu menimbulkan kembali ingatan akan matahari, hujan, padang-padang yang indah, matahari terbenam di seberang lautan, tetapi lebih dari itu, mengenai orang-orang yang saya kasihi. Dengan setiap gigitan saya semakin mengasihi segala sesuatu dan setiap orang. Kemudian musuh-musuh saya mulai muncul di benak saya, dan saya juga mengasihi mereka. Perasaan itu segera menjadi lebih besar dari apapun yang pernah saya alami, bahkan dari kedamaian di “Galatia Dua Duapuluh” sekalipun. Kemudian saya mendengar suara Tuhan, dan Dia berkata : “Mulai sekarang, inilah rotimu setiap hari. Tidak akan pernah engkau dihalang-halangi untuk memakannya. Engkau boleh makan sebanyak dan sesering engkau mau. KasihKu tidak berakhir.”

Saya memandang ke atas pohon itu untuk melihat darimana suara itu datang, dan saya melihat bahwa pohon itu penuh burung-burung elang yang putih bersih. Mereka memiliki mata yang paling tajam dan indah yang pernah saya lihat. Mereka memandangi saya seakan-akan menantikan instruksi. Salah satu malaikat itu berkata : “Mereka akan melakukan permintaanmu. Elang-elang ini memakan ular.” Saya berkata :”Pergilah! Lahaplah Malu yang mengikat saudara-saudara kami”. Mereka mengepakkan sayapnya dan angin yang besar datang dan mengangkat mereka ke udara. Elang-elang ini memenuhi langit dengan kemuliaan yang membutakan. Bahkan di tempat kami yang begitu tinggi, saya dapat mendengar suara kengerian dari perkemahan musuh ketika mereka melihat elang-elang ini mendatangi mereka.

Tuhan Jesus Kristus sendiri kemudian berdiri di tengah-tengah kami. Dia menyentuh setiap orang, kemudian berkata : ”Aku sekarang harus menyampaikan kepadamu hal yang Kusampaikan kepada saudara-saudaraKu setelah kenaikanKu; yaitu berita KerajaanKu. Pasukan musuh yang paling kuat sekarang melarikan diri, tetapi tidak hancur. Sekaranglah waktunya bagi kita untuk berbaris dengan Injil KerajaanKu. Elang-elang telah dilepaskan dan akan pergi bersama kita. Kita akan mengambil panah dari setiap tingkat, tetapi Akulah Pedangmu, dan Akulah Panglimamu. Inilah waktunya Pedang Tuhan dihunus.”

Kemudian saya berpaling dan melihat segenap pasukan tentara Tuhan berdiri di taman itu. Ada pria dan wanita dan anak-anak dari segala suku dan bangsa, masing-masing membawa panji-panji mereka yang berkibar di udara dalam persatuan sempurna. Saya tahu bahwa hal seperti ini belum terlihat di bumi sebelumnya. Saya tahu bahwa musuh masih memiliki lebih banyak lagi pasukan dan benteng-benteng di seluruh bumi, tetapi tidak ada yang dapat bertahan di hadapan pasukan yang besar ini. Saya berkata, hampir berbisik, “Pastilah ini hari Tuhan.” Seluruh orang banyak itu kemudian menjawab dengan gelegar mengguntur : "Hari Tuhan Semesta Alam telah tiba.”

Oleh Rick Joyner

Sumber: salib.net / danielroom.blogspot.com

CIBFest 2008 Winner - Rocketers CIBFest 2008 Banner A Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net bumi terkini